ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD) DI LABORATORIUM BESERTA
KESPESIFIKANNYA
Pada abad yang lalu Kimia telah membuat
kita semakin memahami dunia fisika dan biologi serta kemampuan kita untuk
memanipulasinya. Sebagian besar benda yang kita gunakan dalam kehidupan moderen
ini melibatkan proses kimia sintetik atau alami, dan terus memungkinkan
kemajuan penting di dunia sains rekayasa.
Sejak zaman alkimia, bahan kimia
laboratorium sudah menunjukkan sifat yang mengejutkan dan berbahaya. Di masa
lalu, mati sebagai martir demi ilmu penetahuan masih bisa diterima. Dalam
pidatonya pada tahun 1890, kimiawan besar, August Kekule, berkata: “Jika Anda ingin menjadi seorang kimiawan,
seperti cerita Liebig kepada saya saat bekerja di laboratoriumnya, Anda harus
mengorbankan kesehatan Anda. Siapa yang tidak mau mengorbankan kesehatan dalam
penelitiannya, maka dia tidak akan mencapai apapun dalam bidang kimia”.
Di zaman ini, sikap semacam itu nampaknya
sama kunonya dengan alkimia selama bertahun-tahun, telah dikembangkan teknik,
prosedur, kedala lingkungan, dan peralatan kusus untuk menangani dan mengelola
bahan kimia secara aman. Sayangnya, saat ini timbul kekhawatiran tentang
kemungkinan bahan kimia laboratorium. Sebagian besar zat kimia merupakan
pencemar bagi lingkungannya, dan sekelompok zat ada yang bersifat mudah
terbakar, mudah meledak dan korosif (terutama asam-asam), dan ada pula yang
merusak organ tubuh. Kereaktifan zat tersebut apabila tidak diperhatikan tentu
saja membahayakan keselamatan kerja serta kesehatan.
Upaya untuk
meningkatkan kapasitas kimia dalam Ilmu
Kimia menghadapi banyak tantangan dalam meningkatkan keselamatan dan
keamanan laboratorium. Praktik keselamatan dan keamanan dimaksudkan untuk
membantu laboratorium melaksanakan fungsi utama mereka dengan cara yang
efisien, selamat dan aman. Sayangnya, peningkatan keselamatan dan keamanan
sering kali dianggap terlalu menantang. Namun, kurangnya pemahaman prosedur
keselamatan dan keamanan, rintangan dan kendala bisa diatasi dengan mudah.
Kemajuan pada prosedur keselamatan dan keamanan yang baik pada akhirnya akan
berpengaruh pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan yang terpenting
kerja sama yang baik. U.S National Research Council telah memberikan panduan
kepada laboratorium tentang praktik yang selamat dan aman dalam menangani dan
menyimpan bahan kimia berbahaya. Tiap hari, kimiawan seluruh dunia bekerja
dilaboratorium dengan bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu diperlukan
peralatan penunjang keselamatan diri bagi para praktikan sebelum melakukan praktik
atau analisis kimia sehingga setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi
si pemakainya.
Jenis-Jenis alat
perlindungan diri dalam laboratorium adalah sebagai berikut.
1. Perlindungan mata
Proteksi mata merupakan
persyaratan yang mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai dikala bekerja dengan
bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan
sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, radiasi, percikan benda
tajam atau kaustik, dan biohazard. Secara umum perlindungan mata terdiri dari
kacamata pelindung, Goggle, pelindung wajah, dan pelindung mata
special (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata dan
wajah dari radiasi dan bahaya laser).
Spesifikasi dari kacamata ini tergantung kepada keperluan
kita di laboratorium..
-
Jika kita hendak menuang reagen kimia berbahaya, seperti asam-asam
kuat, kita dapat menggunakan kacamata biasa (goggle).
-
Jika kegiatan kita berhubungan dengan radiasi atau bahan kimia
radioaktif, seperti penggunaan sinar
UV atau gamma, kita lebih aman menggunakan pelindung mata spesial, yaitu
gabungan antara goggle dan masker.
2.
Perlindungan Badan
Baju yang dikenakan selama bekerja di
laboratorium, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum
memasuki laboratorium. Ada beberapa jenis perlindungan bahan yang dapat
digunakan di laboratorium, ada jas laboratorium biasa, Apron, dan Jumpsuit.
Pemilihan penggunaan dari alat ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita di
laboratorium.
-
Untuk beberapa eksperimen laboratorium biasa, cukup mengenakan jas laboratorium berlengan panjang
yang terbuat dari bahan tidak mudah meleleh (disarankan dari katun atau
campuran poliester dan katun). Jas
laboratorium dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari
katun dan bahan sintetik. Hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas
laboratorium yaitu kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi
tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan
pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan bahan
kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika
jas laboratorium terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas
|
secepatnya.
-
Perlindungan badan lainnya adalah Apron. Apron digunakan untuk memproteksi
diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi, yang berbentuk seperti
celemek terbuat dari karet atau plastik. Untuk apron yang terbuat
dari plastik, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang mudah terbakar dan
bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu oleh elektrik
statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik statis.
statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik statis.
|
-
Jumpsuit juga merupakan alat
perlindungan diri yang dapat melindungi tubuh kita saat bekerja di
laboratorium. Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju
parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi.
Bahan dari peralatan perlindungan badan ini harusslah mampu memberi
perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas,
dingin, uap lembab, dan radiasi.
|
3.
Alat Perlindungan Tangan
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang
sangat penting apabila terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung
tangan menjadi solusi tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik
bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari
peralatan gelas yang pecan atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam,
dan material yang panas atau dingin. Sarung tangan harus secara
periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia
yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai
di laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi
(asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung
tangan, diantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC
(Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih
berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Karena sarung tangan jenis tertentu dapat
hancur jika bersentuhan dengan bahan pelarut, penting untuk memberi perhatian
ekstra antara sarung tangan pelindung dengan sifat alami pekerjaan yang akan
dilakukan. Sebelum penggunaan, lakukan pemeriksaan untuk memastikan sarung
tangan (terutama sarung tangan lateks) ada dalam kondisi yang baik dan bebas
dari lubang, dan kebocoran.
Berikut ini adalah jenis-jenis sarung tangan dengan
penggunaan yang tidak terbatas hanya untuk melindungi dari bahan kimia. Jenis-Jenis Safety
Glove antara lain :
-
Sarung Tangan Metal Mesh. Sarung metal mesh tahan terhadap ujung yang lancip dan menjaga terpotong.
-
Sarung Tangan Kulit, Sarung tangan yang
terbuat dari kulit ini akan
melindungi tangan dari permukaan kasar.
-
Sarung tangan Vinyl dan
neoprene,
melindungi tangan terhadap bahan kimia
beracun.
-
Sarung tangan Padded
Cloth,
melindungi tangan dari ujung yang tajam,
pecahan gelas, kotoran dan vibrasi.
pecahan gelas, kotoran dan vibrasi.
-
Sarung tangan Heat resistant, mencegah terkena panas dan api.
-
Sarung tangan karet, melindungi saat bekerja
disekitar arus listrik karena karet merupakan isolator (bukan penghantar
listrik).
-
Sarung tangan Latex Disposable, melindungi tangan dari
Germ dan bakteri, sarung tangan ini hanya untuk sekali pakai.
-
Sarung tangan lead lined, digunakan untuk
melindungi tangan dari sumber radiasi.
4.
Alat Perlindungan Pernapasan
Kontaminasi
bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat
pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat
membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan
bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para
pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan masker.
Menurut Drs. Daryanto (2003), ada empat
jenis masker, yaitu:
-
Masker
penyaring debu, masker ini berguna untuk melindungi
pernafasan dari serbuk-serbuk logam,
penginderaan, atau serbuk kasar lainnya.
-
Masker
berhidung, masker ini dapat menyaring debu atau benda sampai
ukuran 0,5 mikron. Bila kita sulit bernafas waktu memakai alat ini maka hidungnya
harus diganti
karena filternya tersumbat oleh debu.
karena filternya tersumbat oleh debu.
-
Masker
bertabung, masker bertabung mempunyai filter yang baik daripada
masker berhidung. Masker ini sangat tepat digunakan untuk melindungi
pernafasan dari gas tertentu. Bermacam-macam tabungnya tertulis untuk
macam-macam gas yang sesuai
dengan jenis masker yang digunakan.
-
Masker
kertas, masker ini digunakan untuk menyerap partikel-pertikel
berbahaya dari udara agar tidak masuk ke jalur pernafasan. Pada penggunaan
masker kertas, udara disaring permukaan kertas yang berserat sehingga
partikel-partikel halus yang terkandung dalam udara tidak masuk ke saluran
pernafasan. Kelebihan dari masker kertas ini adalah bahannya terbuat dari kertas
yang lembut berwarna putih, ukurannya sebesar lingkar mulut orang
dewasa dan cara memakainya diikat dengan tali karet ke bagian belakang kepala.
-
Masker
plastik, masker ini digunakan untuk menyerap partikel-partikel
berbahaya dari udara agar tidak masuk jalur pernafasan. Ukuran masker ini sama
dengan masker kertas, tetapi ada lubang-lubang kecil dipermukaannya untuk
aliran udara, tetapi tidak bisa menyaring udara, fungsi penyaring udara
terletak pada sebuah tabung kecil yang diletakkan di dekat rongga hidung. Di
dalam tabung ini diisikan semacam obat yang
berfungsi sebagai
penawar racun.
- Alat Perlindungan Kaki
Perlindungan Kaki dirancang untuk
mencegah luka-luka dari bahan kimia bersifat menghancurkan, bahan-bahan berat,
goncangan elektrik, seperti misalnya memberi daya tarik pada lantai basah. Jika
suatu objek bersifat korosif, berbahan kimia atau objek berat jatuh ke lantai,
bagian yang paling rentan pada badan adalah kaki. Karena alasan inilah, sepatu
yang dengan sepenuhnya menutup dan melindungi kaki direkomendasikan. Sepatu
buatan pabrik beberapa diantaranya bersifat menyerap cairan. Jika bahan kimia
tumpah di atas sepatu pabrik, buka alas kaki seketika. Ketika memilih alas kaki
untuk laboratorium, pilihlah sepatu kokoh yang menutupi seluruh kaki. Hal ini
akan menyediakan perlindungan terbaik.
Jenis jenis alas kaki yang
direkomendasikan untuk Alat Perlidungan Diri (APD) adalah sebagai berikut.
-
Sepatu
keselamatan (steel-toed), melindungi dari luka-luka disebabkan oleh dampak
dari objek apapun selama aktivitas kerja (misal: pengangkatan bahan
yang berat, menggunakan perkakas bertenaga besar, dan lain-lain).
yang berat, menggunakan perkakas bertenaga besar, dan lain-lain).
-
Sepatu treated, sepatu boot karet atau tutup
sepatu plastik melindungi dari
bahan kimia bersifat menghancurkan.
TAMBAHAN
1.
Kecelakaan-kecelakaan di
Laboratorium
Beberapa contoh
kecelakaan yang dapat terjadi akibat alat dan bahan yang digunakan tidak
hati-hati dalam kegiatan laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Percikan
zat. Percikan zat dalam jumlah banyak atau sedikit yang mengenai badan atau
pakaian perlu mendapat perhatian karena beberapa jenis zat kimia dapat merusak
kulit atau pakaian
2. Luka,
luka yang sering terjadi umumnya disebabkan oleh benda tajam , luka bakar, atau
tersinggung benda panas
3. Keracunan,
keracunan adalah masuknya benda-benda yang beracun ke dalam tubuh. Biasanya
yang sering terjadi adalah terisapnya uap beracun atau terserapnya cairan
melalui kulit
4. Ledakan
atau kebakaran, ledakan atau kebakaran yang terjadi di lab umumnya disebabkan
oleh bahan-bahan kimia atau alat-alat yang di gunakan pada waktu melakukan
percobaan
5. Bahaya
listrik, bahaya listrik diakibatkan oleh aliran listrik yang bertegangan tinggi
yang berasal dari PLN atau alat-alat yang dapat menghasilkan tegangan listrik
misalnya generator
6. Bahaya
yang ditimbulkan oleh hewan semua hewan harus di perlakukan secara hati-hati
karena akan memungkinkan terjadinya infeksi. Beberapa jenis mamalia dapat
menularkan penyakit pada manusia
7. Bahaya
yang ditimbulkan oleh mikroba, beberapa jenis mikroba terutama bakteri patogen (penyebab penyakit) harus diperlakukan
secara hati-hati. Sikap hati-hati itu di perlukan Karena mikroorganisme patogen
menyebabkan penyakit
- Cara Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Kimia
Budaya keselamatan
laboratorium sangat tergantung pada kebiasaan kerja masing-masing kimiawan dan
rasa kerja tim untuk melindungi diri mereka sendiri, rekan kerja, dan komunitas
dan lingkungan yang lebih besar. Pimpinan lembaga mensyaratkan agar pegawai
laboratorium mengambil langkah-langkah berikut ini untuk meningkatkan budaya
keselamatan dan keamanan di fasilitas kerja:
1. Rencanakan semua eksperimen
sebelumnya dan patuhi prosedur lembaga tentang keselamatan dan keamanan selama
perencanaan.
2. Selama memungkinkan, minimalkan
operasi laboratorium kimia untuk mengurangi bahaya dan limbah.
3. Asumsikan bahwa semua bahan kimia
yang ada di laboratorium berpotensi beracun.
4. Pertimbangkan tingkat kemudahbakaran,
korosivitas, dan daya ledak bahan kimia dan kombinasinya jika melakukan operasi
laboratorium.
5. Pelajari dan patuhi semua prosedur
lembaga terkait keselamatan dan keamanan.
Daftar
Rujukan
Merck KGaA. Fundamentals of Laboratory
Safety. Git feffag GmbH. 2001.
Robert J. Alaimo. Handbook
of Chemical Health and Safety. American Chemical Society, Oxford University
Press. 2001.
Stephen K. Hall. Chemical Safety in the
Laboratory. CRC Press, Inc., 1994.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar